mengatur keuanganBaik buruknya kondisi keuangan seseorang akan sangat ditentukan oleh bagaimana orang tersebut mengatur uangnya sendiri.

Meski Anda punya banyak uang, kalau Anda tak bisa mengaturnya dengan bijak, maka sangat mungkin bahwa ada banyak kebutuhan yang tak bisa terpenuhi, apa lagi jika uang Anda pas-pasan.

Karena itu, Anda perlu menjadi seorang pengatur keuangan yang baik. Lalu, apa beda pengatur uang yang baik vs yang buruk? Berada di golongan manakah Anda?

Berikut adalah perbedaan dalam bentuk tabel, yang saya adaptasikan dari buku What I Didn’t Learn at School But I Wish I Had (by the way, panjang banget yak, judulnya...) karya Jamie McIntyre:

Pengatur Uang yang BaikPengatur Uang yang Buruk
1.Menyisihkan 10% dari pendapatan

2. Meminimalisasi pembelanjaan
untuk barang yang nilainya
menurun dan berinvestasi.

3.
Mempunyai tujuan yang jelas,
misalnya ingin menjadi kaya
dalam 5 tahun.

4.
Punya rencana sendiri dan
bisa menerapkannya

5.
Bergaul dengan para pengatur
keuangan yang baik

6.
Tahu bahwa ia perlu strategi dalam
mengatur pengeluaran
(termasuk dari nasihat orang lain)

7.
Mencari pembimbing dalam
keuangan, atau mencari sumber-
sumber pengetahuan tentang
mengatur keuangan.

1. Langsung membelanjakan pendapatan

2.Harus membeli barang apapun yang
mereka inginkan sekarang juga, walau
akan sulit pembayarannya.

3.
Tak punya tujuan dan rencana, kecuali
ingin menjadi kaya raya ”suatu hari nanti”

4.
Selalu ikut-ikutan orang lain


5.
Selalu bergaul dengan orang dengan
masalah keuangan yang sama

6.
Percaya bahwa ia tak perlu nasihat
orang lain


7. Tak punya minat untuk menambah
pengetahuan tentang keuangan.


Sebelum Anda membelanjakan uang, ingatlah salah satu pepatah yang mengatakan:

”A fool and his money are soon parted”

Orang yang bodoh akan mudah sekali kehilangan uang. Nah, termasuk pengatur uang yang bagaimanakah Anda?