Pengatur Uang yang Baik Vs Pengatur Uang yang Buruk
Baik buruknya kondisi keuangan seseorang akan sangat ditentukan oleh bagaimana orang tersebut mengatur uangnya sendiri.
Meski Anda punya banyak uang, kalau Anda tak bisa mengaturnya dengan bijak, maka sangat mungkin bahwa ada banyak kebutuhan yang tak bisa terpenuhi, apa lagi jika uang Anda pas-pasan.
Karena itu, Anda perlu menjadi seorang pengatur keuangan yang baik. Lalu, apa beda pengatur uang yang baik vs yang buruk? Berada di golongan manakah Anda?
Berikut adalah perbedaan dalam bentuk tabel, yang saya adaptasikan dari buku What I Didn’t Learn at School But I Wish I Had (by the way, panjang banget yak, judulnya...) karya Jamie McIntyre:
Sebelum Anda membelanjakan uang, ingatlah salah satu pepatah yang mengatakan:
”A fool and his money are soon parted”
Orang yang bodoh akan mudah sekali kehilangan uang. Nah, termasuk pengatur uang yang bagaimanakah Anda?
Meski Anda punya banyak uang, kalau Anda tak bisa mengaturnya dengan bijak, maka sangat mungkin bahwa ada banyak kebutuhan yang tak bisa terpenuhi, apa lagi jika uang Anda pas-pasan.
Karena itu, Anda perlu menjadi seorang pengatur keuangan yang baik. Lalu, apa beda pengatur uang yang baik vs yang buruk? Berada di golongan manakah Anda?
Berikut adalah perbedaan dalam bentuk tabel, yang saya adaptasikan dari buku What I Didn’t Learn at School But I Wish I Had (by the way, panjang banget yak, judulnya...) karya Jamie McIntyre:
Pengatur Uang yang Baik | Pengatur Uang yang Buruk |
1.Menyisihkan 10% dari pendapatan 2. Meminimalisasi pembelanjaan untuk barang yang nilainya menurun dan berinvestasi. 3. Mempunyai tujuan yang jelas, misalnya ingin menjadi kaya dalam 5 tahun. 4. Punya rencana sendiri dan bisa menerapkannya 5. Bergaul dengan para pengatur keuangan yang baik 6. Tahu bahwa ia perlu strategi dalam mengatur pengeluaran (termasuk dari nasihat orang lain) 7. Mencari pembimbing dalam keuangan, atau mencari sumber- sumber pengetahuan tentang mengatur keuangan. | 1. Langsung membelanjakan pendapatan 2.Harus membeli barang apapun yang mereka inginkan sekarang juga, walau akan sulit pembayarannya. 3. Tak punya tujuan dan rencana, kecuali ingin menjadi kaya raya ”suatu hari nanti” 4. Selalu ikut-ikutan orang lain 5. Selalu bergaul dengan orang dengan masalah keuangan yang sama 6. Percaya bahwa ia tak perlu nasihat orang lain 7. Tak punya minat untuk menambah pengetahuan tentang keuangan. |
”A fool and his money are soon parted”
Orang yang bodoh akan mudah sekali kehilangan uang. Nah, termasuk pengatur uang yang bagaimanakah Anda?
1 Komentar
Keren artikelnya mbak bsia menginspirasi orang untuk mulai berubah dalam mengatur pola keuangannya
BalasHapusIngin menambahkan sesuatu dari posting di atas? Ingin berdiskusi?
Semuanya dipersilakan, namun mohon maaf karena komentar dengan bahasa yang kurang layak ataupun spam tidak akan saya munculkan.
Mohon pengertiannya :-)