Frank O'Dea: Mantan Gelandangan yang Nekad Berbisnis Kopi
Nama Francis O’Dea, atau biasa dikenal dengan Frank O’Dea, mungkin kalah pamor dibanding dengan nama Howard Schultz. Keduanya memang sama-sama memiliki bisnis kedai kopi, namun nama Schultz sepertinya lebih melekat di kepala orang banyak sebagai pemilik jaringan kedai kopi Starbucks.
Tapi tentu saja itu bukan masalah. Meski kalah pamor dengan Howard Schultz, namun Frank O’Dea memiliki salah satu kisah sukses yang paling inspiratif di dunia ini.
Frank O’Dea adalah salah satu pendiri jaringan kedai kopi Second Cup asal Kanada. Tahukah Anda, bahwa sebelum ia meraih sukses seperti sekarang, Frank pernah menjadi pengemis di jalanan?
Ya..... Pada usia 20an, Frank pernah menjalani hidup sebagai seorang gelandangan yang hanya bisa mencari uang dari belas kasihan orang lain!
Mungkin pertanyaan yang muncul dalam benak Anda adalah, ” Bagaimana bisa ia menjadi gelandangan?”
Dalam sebuah wawancara, Frank menceritakan bahwa ketika masih remaja, ia memilik masalah ketergantungan dengan alkohol atau minuman keras. Ia sebenarnya dilahirkan di kalangan menengah, namun karena ketergantungannya itu, ia diusir dari rumah oleh ayahnya.
Ya, terang saja lah....ketika itu, Frank bahkan sampai nekad mencuri uang keluarganya sendiri demi memenuhi keinginannya akan barang haram itu.
Masa kelamnya ternyata tidak berhenti sampai di situ. Ketika masih belasan tahun, Frank bahkan pernah beberapa kali dilecehkan secara seksual, bahkan pelaku pelecehan seksual tersebut termasuk polisi dan pendeta!
Wah...betapa malang nasib Frank O’Dea kala itu....
Ketika diusir dari rumah, Frank masih berusia 20an, dan kala itu juga ia pernah menjalani profesi sebagai tenaga sales atau penjualan, sebelum akhirnya ia hidup menggelandang di jalanan kota Toronto, Kanada.
Namun, Frank menyadari bahwa jika ia terus terusan hidup seperti ini, maka ia bisa mati sebagai sampah masyarakat. Ia bisa menjadi seonggok mayat yang tak ada gunanya sama sekali bagi orang lain. Karena itu, ia memutuskan untuk bergabung dalam suatu kelompok pengembangan diri di Kanada, dan dari sanalah ia memulai proses perubahan dalam hidupnya.
Benar saja......Empat tahun kemudian, ia bersama mitranya, Tom Culligan, akhirnya bisa mendirikan outlet Second Cup mereka yang pertama di sebuah mall di kota Toronto. Apa yang mungkin mengejutkan Anda adalah, mereka sama sekali tidak melakukan riset pasar; padahal kala itu penjualan kopi terus menurun. Tapi, mereka akhirnya bisa mengembangkan bisnis kedai kopi mereka hingga ke 11 negara.
Dalam menjalani berbagai pengalaman pahit dalam hidupnya, Frank O’Dear telah ”diselamatkan oleh kopi”, seperti halnya judul sebuah artikel di sebuat situs Canada.com yang menyebutkan,”Coffee Saved His Life”. Ya, kopi telah menyelamatkan Frank dari kehidupan jalanan yang keras, bahkan bisa membuatnya menjadi orang sukses.
Sayangnya, Frank dan rekannya tak bisa lagi bekerja sama di Second Cup. Saat ini, Frank O’Dea adalah CEO dari Arxx Building Products Inc.
Tapi, apa yang sebenarnya bisa membuat Frank sukses adalah filosofinya. Ia memiliki slogan dalam hidup, yaitu:
Pada saat Frank masih meminta belas kasihan di jalan, ia tahu bahwa ia masih memiliki harapan. Dengan harapan tersebut, ia kemudian membuat suatu visi tentang masa depannya, dan setelah itu ia bertindak untuk mewujudkan impiannya.
foto dari movingbusinessforward.ca
sumber Coffee Saved His Life, Second Cup's O'Dea has message about hope
Tapi tentu saja itu bukan masalah. Meski kalah pamor dengan Howard Schultz, namun Frank O’Dea memiliki salah satu kisah sukses yang paling inspiratif di dunia ini.
Frank O’Dea adalah salah satu pendiri jaringan kedai kopi Second Cup asal Kanada. Tahukah Anda, bahwa sebelum ia meraih sukses seperti sekarang, Frank pernah menjadi pengemis di jalanan?
Ya..... Pada usia 20an, Frank pernah menjalani hidup sebagai seorang gelandangan yang hanya bisa mencari uang dari belas kasihan orang lain!
Mungkin pertanyaan yang muncul dalam benak Anda adalah, ” Bagaimana bisa ia menjadi gelandangan?”
Dalam sebuah wawancara, Frank menceritakan bahwa ketika masih remaja, ia memilik masalah ketergantungan dengan alkohol atau minuman keras. Ia sebenarnya dilahirkan di kalangan menengah, namun karena ketergantungannya itu, ia diusir dari rumah oleh ayahnya.
Ya, terang saja lah....ketika itu, Frank bahkan sampai nekad mencuri uang keluarganya sendiri demi memenuhi keinginannya akan barang haram itu.
Masa kelamnya ternyata tidak berhenti sampai di situ. Ketika masih belasan tahun, Frank bahkan pernah beberapa kali dilecehkan secara seksual, bahkan pelaku pelecehan seksual tersebut termasuk polisi dan pendeta!
Wah...betapa malang nasib Frank O’Dea kala itu....
Ketika diusir dari rumah, Frank masih berusia 20an, dan kala itu juga ia pernah menjalani profesi sebagai tenaga sales atau penjualan, sebelum akhirnya ia hidup menggelandang di jalanan kota Toronto, Kanada.
Namun, Frank menyadari bahwa jika ia terus terusan hidup seperti ini, maka ia bisa mati sebagai sampah masyarakat. Ia bisa menjadi seonggok mayat yang tak ada gunanya sama sekali bagi orang lain. Karena itu, ia memutuskan untuk bergabung dalam suatu kelompok pengembangan diri di Kanada, dan dari sanalah ia memulai proses perubahan dalam hidupnya.
Benar saja......Empat tahun kemudian, ia bersama mitranya, Tom Culligan, akhirnya bisa mendirikan outlet Second Cup mereka yang pertama di sebuah mall di kota Toronto. Apa yang mungkin mengejutkan Anda adalah, mereka sama sekali tidak melakukan riset pasar; padahal kala itu penjualan kopi terus menurun. Tapi, mereka akhirnya bisa mengembangkan bisnis kedai kopi mereka hingga ke 11 negara.
Dalam menjalani berbagai pengalaman pahit dalam hidupnya, Frank O’Dear telah ”diselamatkan oleh kopi”, seperti halnya judul sebuah artikel di sebuat situs Canada.com yang menyebutkan,”Coffee Saved His Life”. Ya, kopi telah menyelamatkan Frank dari kehidupan jalanan yang keras, bahkan bisa membuatnya menjadi orang sukses.
Sayangnya, Frank dan rekannya tak bisa lagi bekerja sama di Second Cup. Saat ini, Frank O’Dea adalah CEO dari Arxx Building Products Inc.
Tapi, apa yang sebenarnya bisa membuat Frank sukses adalah filosofinya. Ia memiliki slogan dalam hidup, yaitu:
”Hope, Vision, Action.” – Harapan, Visi, Tindakan
Pada saat Frank masih meminta belas kasihan di jalan, ia tahu bahwa ia masih memiliki harapan. Dengan harapan tersebut, ia kemudian membuat suatu visi tentang masa depannya, dan setelah itu ia bertindak untuk mewujudkan impiannya.
foto dari movingbusinessforward.ca
sumber Coffee Saved His Life, Second Cup's O'Dea has message about hope
2 Komentar
Cerita pengalaman yang menginspiratif bu, terimakasi.
BalasHapussalam kenal
Seorang yang sukses yang berasal dari gelandangan, mulai mendapat pencerhan ketika ikut pelitihan2 kesuksesan and motivasi.Mengawali sukse dari bisnis kopi. Kayaknya tuk sukses kita mulai dari Kopi dulu yakch:-). Ya yang paling panting cari MODEL yang PAZ dan Tiru.
BalasHapusIngin menambahkan sesuatu dari posting di atas? Ingin berdiskusi?
Semuanya dipersilakan, namun mohon maaf karena komentar dengan bahasa yang kurang layak ataupun spam tidak akan saya munculkan.
Mohon pengertiannya :-)