Anda Seperti Mobil: Mobil Apakah Anda Sebenarnya?

Di jalan-jalan, saya sering melihat mobil-mobil angkutan umum yang kelihatan sudah tak terawat. Meski tampilan dan kondisinya sudah tidak indah dipandang mata lagi, tapi ada satu logo besar terpampang di depan mobil:
Logo Mercedes-Benz yang melekat di bagian depan mobil, sehingga semua orang bisa melihatnya.
Tapi, ada satu lagi yang terpampang di mobil-mobil tersebut:
Tulisan berbunyi “Mitsubishi”.
Sudah saya duga.
Meski logo Mercedes terpampang, mobil-mobil tersebut tak menunjukkan kualitas sebuah Mercedes. Mobil-mobil tersebut tetaplah Mitsubishi.
Saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan Mitsubishi dan mengagung-agungkan Mercedes.
Maksud saya adalah:
Menunjukkan kualitas yang sebenarnya adalah lebih penting daripada hanya mengubah penampilan luar.
Meski Anda adalah seseorang yang memiliki gelar dan posisi tinggi di masyarakat, tapi kualitas Anda tidak menunjukkan bahwa Anda adalah seorang pemimpin yang baik, maka pandangan orang lain tidak akan tertuju pada gelar atau posisi Anda. Mereka melihat Anda dari kualitas yang Anda tunjukkan.
Meski Anda menambahkan gelar berderet di depan dan di belakang nama Anda, namun apa yang Anda tunjukkan tidak sesuai dengan itu semua, maka ini tak ubahnya seperti mobil Mitsubishi berlogo Mercedes tadi.
Jika Anda menganggap bahwa mobil termewah bisa membuat Anda bahagia, namun di dalam Anda masih tidak bahagia, ini juga sama seperti mobil berlogo palsu tadi. Anda menempatkan logo palsu berupa “mobil termewah” di wajah Anda, tapi kualitas Anda yang “tidak bahagia” tetap saja ada, karena dari dalam Anda tidak mensyukuri apa yang Anda miliki.
Perubahan tidak dimulai dari luar ke dalam, tapi dari dalam ke luar.
Anda tidak bersyukur karena bahagia, tapi Anda bahagia karena bersyukur.
Anda tidak dihargai orang sebelum Anda menunjukkan kualitas bahwa Anda menghargai diri sendiri.
Anda tidak dicintai orang sebelum Anda menunjukkan kualitas bahwa Anda bersikap mencintai diri sendiri.
Gambar: www.smarttogo.co.uk
Logo Mercedes-Benz yang melekat di bagian depan mobil, sehingga semua orang bisa melihatnya.
Tapi, ada satu lagi yang terpampang di mobil-mobil tersebut:
Tulisan berbunyi “Mitsubishi”.
Sudah saya duga.
Meski logo Mercedes terpampang, mobil-mobil tersebut tak menunjukkan kualitas sebuah Mercedes. Mobil-mobil tersebut tetaplah Mitsubishi.
Saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan Mitsubishi dan mengagung-agungkan Mercedes.
Maksud saya adalah:
Menunjukkan kualitas yang sebenarnya adalah lebih penting daripada hanya mengubah penampilan luar.
Meski Anda adalah seseorang yang memiliki gelar dan posisi tinggi di masyarakat, tapi kualitas Anda tidak menunjukkan bahwa Anda adalah seorang pemimpin yang baik, maka pandangan orang lain tidak akan tertuju pada gelar atau posisi Anda. Mereka melihat Anda dari kualitas yang Anda tunjukkan.
Meski Anda menambahkan gelar berderet di depan dan di belakang nama Anda, namun apa yang Anda tunjukkan tidak sesuai dengan itu semua, maka ini tak ubahnya seperti mobil Mitsubishi berlogo Mercedes tadi.
Jika Anda menganggap bahwa mobil termewah bisa membuat Anda bahagia, namun di dalam Anda masih tidak bahagia, ini juga sama seperti mobil berlogo palsu tadi. Anda menempatkan logo palsu berupa “mobil termewah” di wajah Anda, tapi kualitas Anda yang “tidak bahagia” tetap saja ada, karena dari dalam Anda tidak mensyukuri apa yang Anda miliki.
Perubahan tidak dimulai dari luar ke dalam, tapi dari dalam ke luar.
Anda tidak bersyukur karena bahagia, tapi Anda bahagia karena bersyukur.
Anda tidak dihargai orang sebelum Anda menunjukkan kualitas bahwa Anda menghargai diri sendiri.
Anda tidak dicintai orang sebelum Anda menunjukkan kualitas bahwa Anda bersikap mencintai diri sendiri.
Gambar: www.smarttogo.co.uk
0 Komentar
Ingin menambahkan sesuatu dari posting di atas? Ingin berdiskusi?
Semuanya dipersilakan, namun mohon maaf karena komentar dengan bahasa yang kurang layak ataupun spam tidak akan saya munculkan.
Mohon pengertiannya :-)