Muhammad Yunus, Intelektual Muslim Penyelamat Kaum Tak MampuKalau dahulu saya pernah menulis tentang profil Azim Premji, kali ini saya ingin berbagi pada Anda tentang profil Muhammad Yunus, seorang intelektual Muslim yang pemikiran-pemikirannya sudah tidak diragukan lagi.

Muhammad Yunus adalah seorang ekonom dan bankir yang lahir pada tanggal 28 Juni 1940 di Bangladesh. Ia memang lahir di negara miskin, tapi semangatnya untuk maju dan dedikasinya untuk menolong kaum tak mampu patut diacungi jempol.

Saat masih muda, Yunus termasuk siswa yang berprestasi, dan ia juga termasuk aktif dalam bidang kepramukaan, sehingga ia bisa berkunjung ke Kanada untuk mengikuti Jambore di tahun 1955. Dua tahun kemudian, Yunus mempelajari ekonomi di Dhaka University, dan akhirnya berhasil mendapat gelar BA (Bachelor of Arts) di tahun 1960 dan MA (Master of Arts) di tahun 1961.

Setelah itu, keinginannya untuk belajar tak berhenti begitu saja. Di tahun 1965, Yunus mendapat beasiswa untuk belajar ke Amerika Serikat di Vanderbilt University, di mana ia kemudian berhail mendapat gelar Ph.D dalam bidang ekonomi enam tahun kemudian.

Saat Yunus kembali ke Bangladesh, ia mengunjungi sebuah desa miskin bernama Jobra, dan di sana ia melihat bahwa sebuah pinjaman kecil bisa berdampak besar pada orang-orang yang sedang berdagang di sana.

Yunus kemudian berkomitmen untuk membantu orang-orang miskin yang ingin berbisnis, namun terhalang masalah modal karena bank tak mau memberi pinjaman karena risikonya tinggi.

Pada bulan Desember tahun 1976, ia berhasil memberi pinjaman pada orang-orang di Desa Jobra dari Janata Bank. Setelah membentuk Grameen Project di tahun 1977 dari bantuan Janata Bank, akhirnya di bulan Oktober 1983, Yunus menetapkan berdirinya Grameen Bank sebagai suatu bank independen yang konsisten untuk memberi kredit mikro pada orang yang membutuhkan.

Dengan Grameen Bank-nya, Muhammad Yunus berhasil menyelamatkan 7.5 juta rakyat Bangladesh dari kemiskinan. Namun, Yunus tak hanya ingin mengubah negaranya sendiri, tapi ia juga ingin mengubah siapapun yang membutuhkan bantuan, di manapun mereka berada. Karena itulah, Grameen America didirikan di New York, Amerika Serikat di tahun 2007.

Usaha-usaha Muhammad Yunus untuk mengubah dunia pun mendapat tanggapan positif dari tokoh-tokoh dunia. Bahkan, mantan presiden Amerika, Bill Clinton, memberi gagasan agar Yunus mendapat hadiah Nobel. Ternyata, gagasan tersebut menjadi kenyataan ketika Yunus mendapat Nobel Peace Prize di tahun 2006. Sama seperti Sam Walton, Muhammad Yunus pun berhasil mendapat Medal of Freedom atas usahanya membuat perubahan positif pada dunia. Medali tersebut disematkan padanya oleh Presiden Barack Obama di Gedung Putih, bersama-sama dengan 15 orang “agents of change” lainnya.

Memang masih banyak penghargaan-penghargaan lain yang diterima Muhammad Yunus, tapi menurut saya penghargaan yang paling unik adalah ditetapkannya “Muhammad Yunus Day’ (Hari Muhammad Yunus) pada setiap 14 Januari oleh gubernur Texas.

Muhammad Yunus juga telah menulis beberapa buku, di antaranya adalah “A World Without Poverty”, yang telah diterjemahkan di Indonesia menjadi “Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan”.





Gambar:
badarkablar.es
Sumber: Wikipedia.org | Grameen.com
| To Catch a Dollar: Muhammad Yunus Banks on America