Kehidupan Do-It-YourselfOrang-orang yang tak bertanggung jawab menyalahkan boss mereka, menyalahkan cuaca, menyalahkan keluarga, dan kambing hitam-kambing hitam lain yang bisa mereka manfaatkan untuk membuat diri mereka merasa ”lebih baik”, bukannya bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi.

Ketika seseorang menyalahkan menyalahkan buku-buku yang ia baca karena tak satu pun berdampak pada kemajuannya, ia merasa “lebih baik”. Ketika seseorang mencaci maki pemerintah karena program mereka tak mampu membuat mereka sejahtera, mereka merasa “lebih baik”.

Kenyataannya, orang-orang seperti itu tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya sedang menjalani kehidupan Do-It-Yourself. Ini seperti apa yang dikatakan oleh Napoleon Hill, penulis Think and Grow Rich, bahwa:

“It takes half your life before you discover life is a do-it-yourself project.”

Ketika waktu sudah berlalu, berlalu, dan semakin berlalu, mereka baru menyadari bahwa apa yang perlu mereka lakukan adalah bertanggung jawab 100% akan kehidupan mereka. Ini sudah saya tulis juga dalam e-book "3 Hal" (bisa diunduh gratis di targetpositif.com).

Mereka baru menyadari bahwa semua yang dimaksudkan untuk membantu mereka, apakah itu buku, CD, seminar, pemerintah, keluarga, atau teman, ada agar mereka bisa membantu diri mereka sendiri.

Seth Godin dalam salah satu tulisannya juga menyebutkan dengan baik sekali, bahwa

“…the only real help is self-help. Anything else is just designed to get you to the point where you can help yourself.”

Semua hal di luar dibuat agar Anda bisa menolong diri Anda sendiri. Buku ditulis agar Anda bisa menolong diri sendiri, seminar dibuat agar Anda bisa menolong diri sendiri, universitas dibuat agar Anda bisa menolong diri sendiri.

Lagi pula, bukankah Tuhan sudah mengatakan,

“Verily never will God change the condition of a people until they change it themselves” - (Al-Quran, 13:11)

Tuhan tidak akan mengubah suatu kaum, sampai mereka mau mengubah diri mereka sendiri. Sudah jelas, bukan?



Gambar: clipartguide.com