Pushing to the Front: Pelajaran Sukses Orison Swett Marden  #13-#15(Lanjutan Pelajaran Sukses Orison Swett Marden #10-#12)

13. Kekuatan Antusiasme


"Setiap momen besar dan hebat di sepanjang sejarah dunia adalah sebuah kemenangan yang berasal dari antusiasme.” Ralph Waldo Emerson

Dengan antusiasme, apa yang Anda kerjakan akan menjadi sebuah mahakarya yang tulus.

Ibaratnya seorang anak muda yang sedang jatuh cinta, jika Anda antusias, maka seakan-akan hanya keindahan yang Anda lihat. Anda akan bisa melihat hal-hal yang indah, yang bahkan tak bisa dilihat oleh orang lain.

Orang-orang hebat di sepanjang sejarah bisa mengukir kemenangan karena mereka memiliki antusiasme.

Sebagai contoh, saking antusiasnya menulis, Charles Dickens pernah mengatakan bahwa ia sering dihantui oleh jalan cerita dan karakter-karakter dalam ceritanya. Karena itu, ia tak bisa tidur atau beristirahat sebelum ia menuliskannya di atas kertas. Karya-karya besar yang melegenda pun akhirnya bisa lahir dari tangannya, di antaranya adalah David Copperfield dan Oliver Twist.

Antusiasme juga lah yang juga membuat Napoleon Bonaparte menjadi legenda.

Coba bayangkan: dalam hanya 15 hari, Napoleon berhasil memperoleh enam kemenangan, mengambil 55 meriam, menangkap 15 tahanan, dan menaklukkan Piedmon dalam sebuah pertempuran di Italia.

Orison Swett Marden memberikan sebuah kata bijak yang bagus tentang antusiasme:

” Dengan antusiasme, kita akan tetap memiliki jiwa yang muda sampai rambut kita memutih”

14. Ketepatan Waktu

"Penundaan menyebabkan akhir yang berbahaya."

Ya, jika Anda suka menunda-nunda, akhirnya bisa berbahaya.

Anda bisa belajar mengenai hal ini dari Kolonel Rahl.

Dalam peristiwa bersejarah di Amerika, The Battle of Trenton, diungkapkan bahwa Kolonel Rahl suatu saat sedang bermain kartu. Pada saat yang bersamaan, seseorang datang membawa surat yang mengatakan bahwa George Washington sedang melewati Delaware.

Tapi sayangnya, Kolonel Rahl tak mau repot-repot membuka surat tadi.

Ia hanya memasukkan surat tadi ke dalam kantong bajunya, dan memilih untuk melanjutkan permainan kartunya. Ia memang hanya menunda beberapa menit saja, tapi akibatnya sangat fatal. Ia kalah dalam peperangan.

Tak hanya kalah, Kolonel Rahl pun tewas, dan di dalam kantongnya masih ditemukan surat yang tak terbaca tadi.

Inilah pentingnya menghargai waktu.

Segera melakukan tindakan seperti ini bisa diibaratkan seperti memukul besi ketika masih panas (strike while the iron is hot), atau membuat jerami selagi matahari bersinar (make hay while the sun shines). Dua pepatah tersebut tepat sekali menggambarkan pentingnya waktu.

15. Pentingnya Penampilan

Memang kita tak bisa menilai seseorang dari penampilan luarnya saja.

Tapi coba pikirkan: kita mengekspresikan diri kita dari penamilan luar dahulu. Kemudian, orang lain baru akan menilai apa yang ada dalam diri kita melalui penampilan luar. Mereka menilai dari apa yang terlihat dahulu.

Mengenai penampilan luar, memang tak harus mahal dan mewah. Apa yang ditekankan oleh Orison di sini semata-mata adalah masalah kebersihan dan kerapian.

Memparafrase Orison, saya ingin mengatakan bahwa Tuhan tentu menyukai keindahan. Maka, bukankah akan lebih baik jika kita memperindah penampilan sebagai salah satu bentuk rasa syukur sebagai makhluk ciptaan-Nya?

Berhubungan dengan penampilan, mungkin kata-kata berikut ini tidak sepenuhnya benar dan agak sedikit lucu, tapi paling tidak bisa menggambarkan poin yang sedang kita bahas ini:

“Tunjukkan padaku semua pakaian yang dipakai seorang wanita sepanjang hidupnya, dan aku akan bisa menuliskanmu biografi tentangnya." - pepatah