Pernah melihat foto seram berikut?

Baca lagi sebelum Anda takut...

Dalam cerita yang beredar di dunia maya, foto tersebut adalah foto keluarga Buckley di hari Halloween, di mana kedua anaknya memenggal kepala ibu mereka sendiri sebelum akhirnya melarikan diri, tapi sempat-sempatnya berfoto bersama mayat dan kepala sang ibu.

Eits...jangan takut dulu...!

Bagaimana kalau hal sebenarnya, sudah tahukah Anda?

Setelah saya cek di situs Snopes.com, ternyata foto tersebut hanyalah hasil rekayasa dari seorang seniman Halloween bernama Edward Allen, dan foto tersebut dijual, dengan atau tanpa bingkai, secara online.

Tertarik membeli?

Foto aslinya sebenarnya adalah foto keluarga biasa (meski memang nampak kelam dan agak seram karena di zaman dahulu kala):

Foto asli, kepalanya masih ada, tidak ada kapak di tangan

Bagi yang tidak tahu, bisa-bisa tidak bisa tidur, parno, atau malah terinspirasi melakukan hal yang sama dengan cerita fiktif tadi. Hiiii…..

Saya sendiri sempat terganggu ketika belum tahu faktanya…hehehe

Bagaimana jika foto bareng artis atau selebritis terkenal?

Rasanya berfoto bareng artis itu bagaimana ya? Apa lagi kalau bisa dipamerkan di media sosial.

Saya pernah menemukan foto berikut beserta ceritanya, tak lama setelah konser Metallica di Jakarta usai digelar, sehingga topik tersebut masih hangat dibicarakan waktu itu:

Nampak Akrab...

Foto bareng James Hetfield, vokalis Metallica, di rumah sendiri?

Hal sebenarnya?

Sang pembuat foto, Agan Harahap, memang seorang fotografer profesional dan ahli photoshop. Kalau dari deskripsinya di situs Behance.net, nampaknya ia sengaja membuat manipulasi foto sebagai "respon yang hiperbolik" akan fenomena sosial di mana orang-orang sekarang suka memamerkan foto dengan artis atau selebritis di media sosial.

Namun, tak sedikit juga orang yang langsung percaya sampai mupeng alias iri.

Di blognya, ia memuat sebuah cerita fiktif nan kocak berjudul “Metallica - Kebon Kosong, Kemayoran 2013". Silakan dicek betapa realistisnya manipulasi Agan Harahap :-D

Jadi, ungkapan “no pic = hoax” yang sering digunakan di forum diskusi pun menjadi tidak berarti.

Nah, kalau ormas dan kekerasan?

Ilustrasi - Demo Ormas (Sumber: Liputan6.com)

Kali ini bukan masalah manipulasi foto :-D

Saya jadi ingat, ketika da’i kondang Aa Gym ditanya oleh sebuah stasiun televisi tentang bagaimana penilaiannya tentang ormas dan kekerasan, ia tak mau menjawab.

Ia berkata bahwa ia hanya bisa berkomentar tentang hal-hal yang ia tahu saja, bukan hanya dari media ataupun gosip belaka. Ia kemudian menceritakan pada sang pembawa acara tentang apa yang pernah benar-benar dialaminya langsung dalam berhubungan dengan sebuah ormas.

Aa Gym berkata,

“Tidak bagus kita bertindak hanya karena kata orang. Tidak dewasa dan tidak bijaksana, cenderung tidak adil.”

Pemenggalan kepala, foto bareng artis, sampai ormas dan kekerasan...

Apapun informasinya, tabayyun, kros cek, selebrita, dan cek & ricek lah minumannya, terutama jika sebuah informasi itu bisa merugikan diri kita sendiri maupun orang lain jika tak dicaritahu faktanya :-D

Everyone is entitled to his own opinion, but not to his own facts.” - Daniel Patrick Moynihan