Bisakah Ini Disebut Keajaiban?
"Ada dua cara menjalani kehidupan. Pertama seakan tak ada keajaiban sama sekali. Kedua seakan semuanya adalah keajaiban." |
Seperti yang pernah saya ungkap sebelumnya, saya percaya bahwa keajaiban atau mukjizat itu bukan hanya hal-hal seperti lolos dari kecelakaan maut, sembuh dari penyakit parah, menang undian milyaran, dan hal-hal serupa lainnya.
Saya percaya bahwa hal-hal kecilpun
merupakan keajaiban.
Dua minggu terakhir ini saya merasa
mengalami beberapa keajaiban. Tapi mungkin bagi banyak orang ini
bukan keajaiban, hanya hal biasa saja.
Tak mengapa.
Memangnya seberapa “ajaib” sih?
Yang pertama, sekitar dua minggu lalu
saya memutuskan untuk berbelanja online di Bhinneka.com, untuk
mengganti notebook saya yang sudah “sekarat”. Karena nama
besarnya, saya sudah tidak ragu lagi berbelanja di Bhinneka meskipun
waktu itu kali pertama saya.
Setelah menemukan produk yang tepat,
hari Sabtu saya langsung transfer ke Bhinneka. Setelah itu mulai
muncul rasa khawatir karena saya membaca review-review yang
ada di Internet.
Seperti biasa, orang cenderung menulis
review paling bagus kalau ada komplain. Dengan penuh emosi
dari hati yang terdalam, menulis review negatif yang panjang memang
sangat mudah.
Kalau bagus, biasanya orang justru
tidak menulis review, kecuali
ada hadiahnya :-)
Dengan adanya
banyak review negatif seperti di Kaskus, Facebook, atau blog-blog
pribadi tentang belanja di Bhinneka.com, saya sudah siap akan
kemungkinan yang terjadi. Kebanyakan komplain memang karena
pengiriman memakan waktu lama, bahkan ada yang sampai satu bulan
lebih.
Tapi karena
keperluan saya tidak mepet, jadi saya sudah siap jika barang yang
dipesan memakan waktu lama, atau bahkan tidak dikirim dan akhirnya
harus meminta refund.
Memang ada sebagian
pembeli yang memutuskan untuk refund, karena menunggu itu pada
umumnya melelahkan. Apa lagi kalau sampai satu bulan untuk belanja di
dalam negeri.
Nah, waktu itu
setelah hari Sabtu saya memesan, tiga hari kemudian pihak Bhinneka
menghubungi saya.
Apa yang terjadi?
Seperti yang sudah
saya duga, mereka mengabarkan bila terjadi keterlambatan
pengiriman unit notebook. Mereka mengabarkan bahwa unit baru akan
bisa dikirim minggu depan.
Karena saya sudah
mengharapkan hal seperti ini, ya saya tidak kaget. Tidak ada rasa
kecewa dan saya memutuskan untuk tidak mengeluarkan umpatan-umpatan
seperti yang saya baca di beberapa review negatif. Sebenarnya
bisa saja meminta refund jika barang belum dikirim, tapi saya
putuskan untuk menunggu satu minggu lagi.
Saya anggap saja
belanja di Bhinneka seperti sedang belanja di Amazon.com atau
eBay.com yang harus menunggu berminggu-minggu karena memang dari luar
negeri.
Tapi tentu, saya
berharap bisa dikirim lebih cepat, kalau bisa saat itu juga atau esok
harinya sudah dikirim. Jadi, ya saya berdoa saja, siapa tahu tidak
jadi terlambat. Who knows?
Dan ternyata benar,
doa saja dijawab. Esoknya, hari Rabu malam, saya mendapat e-mail
bahwa unit sudah dikirim melalui JNE, dan hari Jumat sudah sampai di
rumah dengan selamat.
Notebook dari Bhinneka.com |
Saya sudah siap
menunggu satu minggu, eh ternyata esok hari sudah dikirimkan.
Keajaiban pertama
bagi saya :-)
Nggak ajaib ya? Ya
sudah deh, nggak apa-apa. Yang pasti itu perasaan saya :-)
Lalu yang kedua,
saya sedang mencari-cari kupon atau diskon untuk membeli audiobook di
Audible.com, dan kalau bisa dapat gratisan...hehehe. Setelah
browsing sana, browsing sini, saya akhirnya tidak bisa menemukan yang
gratis, hanya bisa mendapat potongan harga saja.
Tapi karena
deal-nya cukup bagus, kira-kira hanya perlu $5 untuk satu
kredit yang biasanya $14.95, saya putuskan untuk mengambilnya.
Jadilah saya download satu audiobook.
Saya pun
mendengarkan audiobook tersebut sampai habis selama beberapa hari,
dan kadang saya ulang-ulang. Tapi karena belum puas, saya masih ingin
mendownload audiobook baru lagi karena ada satu judul yang muncul di
kepala.
Karena
kemarin-kemarin sudah mencari dan tidak ada lagi kupon atau gratisan
(dan saya tidak punya uang...hehe) ya sudah saya lupakan saja. Nanti
saja lagi, siapa tahu ada rezeki.
Beberapa hari lalu,
tiba-tiba ada komentar masuk di salah satu blog saya yang berbahasa
Inggris. Saya kira hanya spam seperti biasanya, ternyata
bukan. Saya memang mengira itu spam karena hampir
tidak pernah ada komentar di blog saya itu, dan kalaupun
ada isinya spam.
Tapi di artikel
yang saya tulis tahun 2013 lalu tersebut, sang komentator hanya ingin
memberi tahu, kalau sekarang ada Audible.com.au dan Audible.fr di
mana saya bisa mendapatkan free trial untuk kedua situs
tersebut.
Wah!
Pas sekali,
kebetulan sedang ingin download audiobook baru, eh ada yang kasih
tahu kalau ada dua situs Audible luar negeri. Sebelumnya saya sudah
memanfaatkan free trial di beberapa situs Audible untuk
mendapatkan gratisan, dan dari komentar tersebut saya baru tahu kalau
ada dua lagi yang baru.
Langsung saja, saya
sedot audibook yang saya inginkan dan sekarang sudah ada di hard
drive saya.
Keajaiban kedua
bagi saya :-)
Lagi-lagi nggak
ajaib ya? Ya udah deh, hehehe.
Yang ketiga, saya
mengalami penyakit yang alhamdulillah sudah lama tidak kambuh.
Penyakit yang biasanya dialami kaum hawa ini paling parah menyerang
saat saya SMP.
Maksudnya, penyakit
“iri” akan “kesempurnaan” fisik seseorang, bukan yang lain
:-D
Waktu SMP dulu saya
sampai meniru gaya rambut teman saya yang cukup populer di sekolah
karena penampilan fisiknya, meski akhirnya tidak mirip sama sekali.
Sampai-sampai tulisan tangannya pun saya tiru. Tapi akhirnya saya
tobat dan jadi diri sendiri..hehehe :-)
Sebagai orang
Indonesia, ya saya seperti rata-rata orang. Kulit sawo matang, hidung
pesek, tinggi badan biasa saja, di tambah lagi badan saya bisa
dibilang berisi meski syukur alhamdulillah saya tidak obesitas :-D
Bagi saya sih, yang
penting jaga kesehatan. Kalau yang lain sudah dari sononya
begitu.
Ternyata penyakit
iri ini kambuh lagi setelah saya melihat seorang penyanyi bule,
lebih tepatnya vokalis, di sebuah DVD (original lho, masa'bajakan..hehe) yang baru saya beli.
Dalam hati saya,
“Wah, masya
Allah, ini orang kok cantik banget ya. Kulitnya putih bersih,
hidungnya mancung, matanya biru, rambutnya merah, badannya langsing,
suaranya baguuuuuus, lagi..”
Wah, mulai deh.
Saya lalu mulai
membandingkan diri saya dengan sang vokalis itu.
Saya kemudian
mencoba untuk menghilangkan lagi segala pikiran saya yang merasa diri
tidak cantik, tapi agak susah memang. Padahal sebelum-sebelumnya saya
sudah tidak peduli, mau kulitnya putih kek, hidung mancung kek, itu
kan bule.
Iklan-iklan pemutih
di televisi dan berita operasi plastik juga hanya membuat saya
berpikir,
“Halah...”
Tapi ketika
penyakit itu muncul lagi, saya harus bertindak cepat. Lagi pula iri
itu kan termasuk kufur nikmat kan ya? Dosa kan ya?
Kemudian pas saya
cek timeline Twitter sang artis bule tadi, jreeeengg...
Ternyata muncul
sebuah tweet yang artinya kira-kira begini.
“Benar-benar
cantik, luar dan dalam! @Lupita_Nyongo ...”
Lha, kok pas
banget?
Di tweet
tersebut dicantumkan sebuah video YouTube:
Video yang menurut
saya inspiratif. Lupita Nyong'o yang merupakan pemenang Oscar ini di
mata rata-rata manusia yang indranya terbatas tidak memenuhi
standar kecantikan dunia pastinya.
Tapi Lupita
berpesan, kalau kecantikan sejati itu tidak bisa dibuat-buat dan
dipermak dari luar, tapi harus muncul dari perilaku.
“Beauty
was not a thing that I could acquire or consume, it was something
that I just had to be.”
Sama
seperti kebahagiaan sejati. Tidak bisa didapatkan dari hal-hal
material, tetapi dari dalam diri.
Sebab
apa yang “sejati” tidak akan pernah hilang, sementara kecantikan
fisik bisa hilang, dan uang banyak juga bisa hilang.
Well,
ternyata Tuhan langsung memberi saya “obat penawar”-nya. Saya
langsung diingatkan, kira-kira begini...
“Eh, itu lho, orang yang kamu iri penampilan fisiknya ternyata berpikir begitu..”
Keajaiban lagi bagi
saya :-)
Mungkin hal-hal
demikian bukan keajaiban, tapi saya memutuskan untuk mengharapkan
keajaiban dan melihatnya sebagai keajaiban, karena hanya dengan
demikian saya dapat melihat lebih banyak keajaiban-keajaiban
berikutnya.
Miracles do come in small packages!
5 Komentar
Setuju sekali kecantikan atau ketampanan seseorang tidak dapat dilihat dari fisiknya karena kecantikan atau ketampanan itu dapat dilihat dari perilaku. Thanks
BalasHapusIya, memang kedengaranya sangat klise sekali.
BalasHapusTapi pada kenyataannya menerapkannya bisa sulit.
“Wah, masya Allah, ini orang kok cantik banget ya. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, matanya biru, rambutnya merah, badannya langsing, suaranya baguuuuuus, lagi..” >>> Sepertinya saya tau siapa yang dimaksud, hehehe :D
BalasHapus@Kisah Foto
BalasHapusHahaha...Iya, yang nyanyi lagunya Saepudin itu loh. Lol.
Tuh bener kan, hahahaha... Tapi emang bener kok noni belanda satu ini cuakep banget sampe sering nongol di mimpi saya, hahahaha
BalasHapusIngin menambahkan sesuatu dari posting di atas? Ingin berdiskusi?
Semuanya dipersilakan, namun mohon maaf karena komentar dengan bahasa yang kurang layak ataupun spam tidak akan saya munculkan.
Mohon pengertiannya :-)