Ketika mencari literatur-literatur yang berhubungan tentang pengembangan diri dan sukses, tentu kita mencari tokoh-tokoh terkenal.

Apapun bidang yang kita tekuni, seperti bidang bisnis / entrepreneurship, sains dan teknologi, seni dan budaya, politik, spiritual dan agama, dll, tentu apa yang kita cari sebagai model adalah orang yang sudah memiliki bukti nyata dalam hidupnya, terutama jika berbicara masalah finansial.

Tapi masalahnya, di dunia ini kita hanya bisa melihat sukses dari sisi material atau fisiknya saja karena kemampuan indra kita yang terbatas sebagai manusia.

Sebagai manusia, pada umumnya kita menentukan apakah seseorang bisa disebut sukses atau tidak berdasarkan aset material yang dimilikinya, penghargaan yang didapat, jabatan dalam masyarakat, dan lain sebagainya.

Pada umumnya kita akan mengatakan bahwa Bill Gates, salah satu orang terkaya di dunia, adalah orang sukses.

Aziz Sancar, peraih hadiah Nobel dalam bidang kimia, adalah orang sukses.

Presiden kita, dahulu maupun sekarang, adalah orang sukses.

Pemuka-pemuka agama dan ulama ternama adalah orang sukses.

Seniman-seniman yang namanya terkenal di seantero dunia dan karya-karyanya melegenda adalah orang sukses.

Kalau begitu, apa kita harus punya nama besar dan berbagai deretan prestasi mentereng untuk bisa disebut sebagai orang sukses?

Tentu tidak.

Jawaban itulah yang saya dapat dari sebuah ceramah oleh Hamza Yusuf, seorang cendekiawan muslim dari Amerika Serikat.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan bahwa ada seorang wanita atau pria berkulit hitam yang selalu menyapu membersihkan masjid.

Karena yang ia lakukan hanya menyapu masjid, bukan seorang ulama terkenal, pedagang kaya raya, atau raja, tak ada yang tahu siapa namanya.

Suatu saat Nabi Muhammad s.a.w bertanya mengenai keberadaan tukang sapu tersebut, dan dijawab oleh orang-orang bahwa ia ternyata telah meninggal dunia.

Nabi Muhammad s.a.w pun bertanya kenapa tak ada yang memberitahukan beliau bahwa ia telah meninggal, lalu meminta supaya ditunjukkan di mana letak makamnya.

Sesampai di makam wanita atau pria tak dikenal tadi, Nabi Muhammad s.a.w pun mendoakannya.

Itulah salah satu contoh orang sukses yang tak dikenal.

Tak ada yang tahu pasti siapa namanya sampai sekarang, dan pekerjaannya pun dianggap remeh oleh kebanyakan orang.

Namun, ia bisa kita sebut sebagai orang sukses karena mendapat hadiah doa dari Nabi Muhammad s.a.w yang tentu saja berbeda dari doa-doa orang biasa.

Jadi, kita semua punya harapan :-)