Tanda untuk mengindentifikasi berita
teori konspirasi, klik untuk memperbesar



Saat ini dengan populernya media sosial dan juga aplikasi pesan seperti WhatsApp, sayangnya menambah marak juga penyebaran informasi yang termasuk teori konspirasi atau conspiracy theory.

Dan kalau kita menyebut sesuatu sebagai teori konspirasi, biasanya mereka yang membela mati-matian teori semacam ini akan berkata pada kita,

"Kamu menyebut ini teori konspirasi hanya untuk menolak semua yang tak tak kamu setujui!"

Hmm...bisa juga, tapi sebenarnya kita punya kategori bagaimana sesuatu bisa disebut teori konspirasi, jadi bukan asal tuduh saja.

Untuk mendeteksi bahwa sesuatu kemungkinan besar adalah teori konspirasi, Ad Fontes Media yang merupakan organisasi pengawas media, memberikan informasi tentang tanda-tanda bahwa sesuatu adalah kabar bohong (hoax) atau teori konspirasi.

Terutama saat ini masyarakat bertindak tribalistik sekali, dan mediapun menyediakan informasi yang bias, tergantung kubu politik mereka.

Nah, untuk menghindari beredarnya teori konspirasi, 6 tanda-tanda bahwa suatu berita termasuk kategori tersebut menurut Ad Fontes Media adalah sebagai berikut:

1. Secara eksplisit menyatakan bahwa suatu berita menyatakan kebenaran, dan/atau semua orang lain berbohong pada Anda

Contohnya: 

"Kami tahu yang sebenarnya!" "
Apa yang disembunyikan dari Anda oleh (media/pemerintah/korporasi)!" 
"Ini pasti benar"

Menurut logika: jika mereka harus memulai dengan besumpah bahwa berita itu benar, kemungkinan tidak benar.

2. Mengandung pernyataan opini konklusif yang pendek


Contohnya:

"Ini semua omong kosong!"
"Semua media salah!"

Jurnalis yang baik biasanya tidak menulis dengan kata-kata seperti itu.

3. Disusun sebagai daftar pertanyaan atau hipotesis

Contoh:

"Kenapa ini tidak...?" 
"Ada yang tidak beres...."
"Kemungkinannya benar-benar kecil bahwa X terjadi..." "

Terlihat bahwa ini adalah kebalikan dari sebuah berita, yang seharusnya berisi jawaban, bukan pertanyaan.

4. Menempatkan beban pada ANDA untuk menjawab pertanyaan-pertanyaannya.

Contoh:

"Jika Anda tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini..." 
"Apakah Anda BENAR-BENAR tahu apa  yang terjadi?"

Yang seharusnya memberi tahu adalah sang jurnalis, bukan kita.

5. Meminta Anda membuktikan sebuah negatif, yang sering kali tak mungkin

Contoh:

"Tak ada yang telah membuktikan bahwa pemerintah TIDAK terlibat!" 

(Kita yang diberi beban untuk membuktikan bahwa pemerintah TIDAK melakukannya.)

"Mereka BERKATA itu adalah X, tapi bagaimana Anda tahu itu bukan Y?

Argumen seperti ini tidak bisa dipakai dalam pengadilan.

6. Menyarankan ada suatu plot tersembunyi oleh "seseorang" (media, elit, korporasi, pemerintah) tapi tak berkata apa tepatnya plotnya dan tak memberi bukti apapun

Contoh:

"Tak ada yang tahu betapa dalamnya ini..." 

"Kita tak tahu siapa di balik semua ini..."


Jadi, kalau kita menemukan berita dengan tanda-tanda seperti itu, sebaiknya kita tidak menyebarkannya, karena ini adalah sebuah tindakan yang memalukan.